Harris
langsung pergi mencari safri, sambil disorakin sama orang disekitarnya. Harris
bertemu dengan Safri dan menjelaskan apa yang terjadi.
“safri
jelasin ke gue apa maksud semua ini”. Harris
“loe
masih engga ngerti, loe mau tau apa yang sebenarnya terjadi”. Safri
“apa
yang sebenarnya terjadi, kasih tau ke gue”
“gara-gara
bokap loeh, bokap gue pergi meninggalkan gue untuk selamanya. Bokap loeh
bener-bener jahat yah, tega membunuh bokap gue”.
“semua
itu engga benar, bokap gue bukan seorang pembunuh”.
“loe
masih bilang itu semua engga benar??? Semalam polisi datang ke rumah gue dan
menjelaskan siapa yang sudah membunuh bokap gue, yaitu bokap loeh om Ardi!! Dan
gara-gara bokap loeh, nyokap gue hancur hidupnya, dia engga waras, dia masih belum
terima kalau bokap gue pergi meninggalkannya”. Safri
“maafin
bokap gue safri, gue mohon”.
“apa
loe bilang maaf, mudah banget loeh bilang maaf ke gue. Sekarang gue akan kasih
hukungan seberat-beratnya ke bokap loeh”.
“silahkan
loe marah sama gue, tapi loe jangan hukum bokap gue”.
“percuma
loe ngemis ke gue, siap-siap ajah pulang sekolah dan bokap loe dibawa polisi
untuk diberi hukuman”.
“kalau
loe bawa bokap gue, itu artinya loe berurusan sama gue Safri!”.
“so...?
gue tidak akan pernah takut sama siapapun
sekalipun loeh sahabat gue!”.
Ketika Harris pulang ke rumahnya,
Harris terkejut kalau ayahnya dibawa oleh polisi untuk menerima hukuman.
“pa
lepasin ayah saya”. Harris
“maaf
mas, ayah mas terpaksa kami tangkap untuk menjalankan hukuman”. Polisi
“ayah
saya engga salah pa”.
Polisi
tersebut membawa pa Ardi untuk dibawa ke kantor polisi.
Harris
sangat sedih dan menangis melihat ayahnya dibawa polisi, didalam hatinya ia
sangat kecewa karena sahabatnya yang sudah menjebloskan bokapnya ke polisi. Ia
akan membalas semua yang sudah dilakukan Safri kepadanya.
“hey
liat anak seorang pembuh, dasar engga punya malu berani-beraninya dia masih ada
disekolah ini”. X
“puas
kalian semua iya, kalau kalian tidak tau yang sebenarnya jangan ikut campur
masalah orang lain, urus ajah diri loe sendiri”. Harris
“dia
marah, huuuhhh”. X
“ini
semua gara-gara Safri liat ajah yah biar gue balas loe”. Harris
Harris langsung melabrak Safri, dan
gara-gara dia kini ia jadi omongan temen-temen satu sekolah. Ia sangat marah ke
Safri dan memukulnya hingga mulutnya berdarah
“apa-apaan
loeh, datang-datang langsung mukul gue, loe marah sama gue”. Safri
“kalo
ia kenapa, loe tau sekarang gue jadi bahan omongan satu sekolah, itu semua
karena loeh!”. Harris
“ya
bagus lah kalau loe jadi omongan satu sekolah, dan itu merupakan hukuman yang
pantas untuk loeh”.
“menurut
gue seorang sahabat yang baik itu engga mungkin menjebloskan orang tua
sahabatnya ke polisi”.
“dan
loe harus inget, gara-gara bokap loeh, bokap gue meninggal apa loe bisa menghidupkannya
kembali, loe nyadar dong. Dan loe harus ingat gue bukan sahabat yang baik untuk
loeh, dan mulai sekarang loe bukan siapa-siapa gue lagi!”.
Ricki langsung ke kelasnya begitu ia
dengar kalau Harris dan safri berantem. Harris dan Safri semakin memanas ,
mereka saling mencaci maki satu sama lain, tiba-tiba datanglah Ricki yang
memisahkan mereka.
“berhenti,
kalian apaan sih berantem seperti anak kecil, kalian tuh ingat, Safri, Harris
kalian tuh sahabat, harusnya kalian tuh saling membantu, bukannya saling
menyakiti satu sama lain”. Ricki
“SAHABAT?
Apa seorang sahabat tega menjebloskan orang tua sahabatnya ke polisi, apa itu
yang namanya sahabat, Ricki?”. Harris
“bukan
itu maksud gue”. Ricki
“ricki
loe juga harus tau, gara-gara bokapnya dia, bokap gue meninggal, jadi mungkin
ini hukuman yang pantas untuknya”. Safri
“tapi
Ricki, bokap loeh meninggal bukan sepenuhnya salah Harris”. Ricki
“terus
ajah loe bela Harris, oh ya gue kan bukan sahabat loeh, udah lah percuma
ngomong sama kalian berdua”. Safri sambil pergi meninggalkan mereka
“gue
engga percaya Safri tega melakukan ini”. Harris sambil mengeluarkan air mata
“sabar
yah, kita pasti akan cari jalan keluarnya. Kalian semua kenapa sih, belum ajah
selesai masalah Alan dengan Fazriel, eh sekarang Harris dan Ricki berantem, ya
tuhan mereka semua kenapa, apa mereka lupa kalau mereka adalah sahabat, tapi
kenapa mereka saling menyakiti satu sama lain sih. Apa ini merupakan ujian yang
diberikan oleh tuhan untuk menguji persahabatan kita? Ujar Ricki didalam
hatinya