Minggu, 27 April 2014

Contoh puisi persahabatan

Sahabat Sejati

karya: Muchammad Hamzah


Sahabat.....
Walaupun kita bukan saudara 
Walaupun kita berbeda satu sama lain
Tapi bagiku kalian segalanya

Sahabat....
Kau ada jika ku butuh
Kau ada baik suka maupun duka
Kau slalu bersama

Sahabat..
Wlaupun konflik,benci dan dendam
Walaupun permusuhan sering menghampiri kita
Tapi aku yakin, ini semua hanya cobaan dari tuhan

Sahabat...
Walaupun sekarang kita berpisah
Tapi perpisahan ini bukan akhir dari persahabatan kita
Aku yakin kita semua pasti akan berkumpul lagi

Sahabat ...
Mungkin hanya waktu yang bisa mempertemukan kita lagi
Aku yakin, persahabatan kita  tidak akan putus
Hanya maut yang bisa memutuskan persahabatan kita



Selalu Bersama

karya: Muchammad Hamzah

Ketika Ku bosan
Dengan semua kenyataan yang ada
Namun semua terbayar
Oleh senyuman dan candaanmu

Ketikaku jatuh
Melewati setiap rintangan
Yang aku hadapi
Kau selalu ada bersamaku

Ketikaku gagal
Menghadapi kerasnya hidup
Menghadapi kejamnya dunia
Kau selalu ada disampingku

Ingatlah akan semua janji-janji kita
Akan semua mimpi-mimpi kita
Dan akan semua kenangan kita
Kita akan selalu bersama
Baik seka maupun duka
Namun hanya maut
Yang bisa memisahkan kita
Untuk selamanya

Kamis, 24 April 2014

          Harris langsung pergi mencari safri, sambil disorakin sama orang disekitarnya. Harris bertemu dengan Safri dan menjelaskan apa yang terjadi.
“safri jelasin ke gue apa maksud semua ini”. Harris
“loe masih engga ngerti, loe mau tau apa yang sebenarnya terjadi”. Safri
“apa yang sebenarnya terjadi, kasih tau ke gue”
“gara-gara bokap loeh, bokap gue pergi meninggalkan gue untuk selamanya. Bokap loeh bener-bener jahat yah, tega membunuh bokap gue”.
“semua itu engga benar, bokap gue bukan seorang pembunuh”.
“loe masih bilang itu semua engga benar??? Semalam polisi datang ke rumah gue dan menjelaskan siapa yang sudah membunuh bokap gue, yaitu bokap loeh om Ardi!! Dan gara-gara bokap loeh, nyokap gue hancur hidupnya, dia engga waras, dia masih belum terima kalau bokap gue pergi meninggalkannya”. Safri
“maafin bokap gue safri, gue mohon”.
“apa loe bilang maaf, mudah banget loeh bilang maaf ke gue. Sekarang gue akan kasih hukungan seberat-beratnya ke bokap loeh”.
“silahkan loe marah sama gue, tapi loe jangan hukum bokap gue”.
“percuma loe ngemis ke gue, siap-siap ajah pulang sekolah dan bokap loe dibawa polisi untuk diberi hukuman”.
“kalau loe bawa bokap gue, itu artinya loe berurusan sama gue Safri!”.
“so...? gue  tidak akan pernah takut sama siapapun sekalipun loeh sahabat gue!”.

            Ketika Harris pulang ke rumahnya, Harris terkejut kalau ayahnya dibawa oleh polisi untuk menerima hukuman.
“pa lepasin ayah saya”. Harris
“maaf mas, ayah mas terpaksa kami tangkap untuk menjalankan hukuman”. Polisi
“ayah saya engga salah pa”.
Polisi tersebut membawa pa Ardi untuk dibawa ke kantor polisi.
Harris sangat sedih dan menangis melihat ayahnya dibawa polisi, didalam hatinya ia sangat kecewa karena sahabatnya yang sudah menjebloskan bokapnya ke polisi. Ia akan membalas semua yang sudah dilakukan Safri kepadanya.

“hey liat anak seorang pembuh, dasar engga punya malu berani-beraninya dia masih ada disekolah ini”. X
“puas kalian semua iya, kalau kalian tidak tau yang sebenarnya jangan ikut campur masalah orang lain, urus ajah diri loe sendiri”. Harris
“dia marah, huuuhhh”. X
“ini semua gara-gara Safri liat ajah yah biar gue balas loe”. Harris
            Harris langsung melabrak Safri, dan gara-gara dia kini ia jadi omongan temen-temen satu sekolah. Ia sangat marah ke Safri dan memukulnya hingga mulutnya berdarah
“apa-apaan loeh, datang-datang langsung mukul gue, loe marah sama gue”. Safri
“kalo ia kenapa, loe tau sekarang gue jadi bahan omongan satu sekolah, itu semua karena loeh!”. Harris
“ya bagus lah kalau loe jadi omongan satu sekolah, dan itu merupakan hukuman yang pantas untuk loeh”.
“menurut gue seorang sahabat yang baik itu engga mungkin menjebloskan orang tua sahabatnya ke polisi”.
“dan loe harus inget, gara-gara bokap loeh, bokap gue meninggal apa loe bisa menghidupkannya kembali, loe nyadar dong. Dan loe harus ingat gue bukan sahabat yang baik untuk loeh, dan mulai sekarang loe bukan siapa-siapa gue lagi!”.
            Ricki langsung ke kelasnya begitu ia dengar kalau Harris dan safri berantem. Harris dan Safri semakin memanas , mereka saling mencaci maki satu sama lain, tiba-tiba datanglah Ricki yang memisahkan mereka.
“berhenti, kalian apaan sih berantem seperti anak kecil, kalian tuh ingat, Safri, Harris kalian tuh sahabat, harusnya kalian tuh saling membantu, bukannya saling menyakiti satu sama lain”. Ricki
“SAHABAT? Apa seorang sahabat tega menjebloskan orang tua sahabatnya ke polisi, apa itu yang namanya sahabat, Ricki?”. Harris
“bukan itu maksud gue”. Ricki
“ricki loe juga harus tau, gara-gara bokapnya dia, bokap gue meninggal, jadi mungkin ini hukuman yang pantas untuknya”. Safri
“tapi Ricki, bokap loeh meninggal bukan sepenuhnya salah Harris”. Ricki
“terus ajah loe bela Harris, oh ya gue kan bukan sahabat loeh, udah lah percuma ngomong sama kalian berdua”. Safri sambil pergi meninggalkan mereka
“gue engga percaya Safri tega melakukan ini”. Harris sambil mengeluarkan air mata

“sabar yah, kita pasti akan cari jalan keluarnya. Kalian semua kenapa sih, belum ajah selesai masalah Alan dengan Fazriel, eh sekarang Harris dan Ricki berantem, ya tuhan mereka semua kenapa, apa mereka lupa kalau mereka adalah sahabat, tapi kenapa mereka saling menyakiti satu sama lain sih. Apa ini merupakan ujian yang diberikan oleh tuhan untuk menguji persahabatan kita? Ujar Ricki didalam hatinya  
Melihat keempat sahabatnya bermusuhan, Ricki merasa sedih, hanya ia satu-satunya yang tidak memiliki masalah dengan yang lainnya. Ia berjanji akan menyatukan mereka kembali menjadi satu sahabat yang utuh. Dimulai dengan masalah Alan dan Fazriel.
Walaupun Alika merasa kecewa dengan Fazriel, namun rasa suka terhadapnya tidak akan hilang, kini Alika sudah memaafkan  Fazriel. Tetapi hingga saat ini Alika tidak bisa mendapatkan Fazriel, hubungan mereka berdua hanya sebatas teman. Walaupun mereka hanya sebatas teman, namun mereka selalu berdua. Suatu hari Alan melihat Alika dan Fazriel sedang berdua, ia merasa sakit hati melihat orang yang ia sayang berduan dengan orang lain, namun ia jug berfikir lagi tentang mereka apakah Alan harus mengalah, apa mungkin selamanya Alika tidak bisa Alan dapatkan? Tiba-tiba dibelakang Alan datanglah Ricki.
“ngapain loeh disini, ouh loe ngliatin mereka berdua, gue tuh bingung sama kalian berdua”. Ricki
“sudahlah ki, ini bukan urusan loeh”. Alan
“kata siapa ini bukan urusan gue, loe sama Fazriel adalah sahabat gue,jadi ini juga urusan gue”.
“sayangnya Fazriel bukan sahabat gue lagi, udahla gue males berdebat sama loe Ricki”. Alan
“gue janji lan, akan menyatukan kalian berdua kembali”. Ricki
Fazriel mengajak Alika untuk makan malam disuatu restoran, tanpa sepengetahuan mereka Alan juga ada didalam restoran tersebut. Sambil menunggu makanan jadi, Fazriel menyanyikan sebuah lagu didepan pengunjung yang datang yang berjudul “semua tentangmu”, lagu ini ia persembahkan untuk sahabat-sahabatnya yang kini persahabatannya hancur terutama dengan Alan. Alan mendengar lagu yang Fazriel nyanyikan didepan umum, ia merasa hatinya terketuk dan tersentuh. Alan mengingat semua kenangan yang ia lakukan dengan keempat sahabatnya terutama dengan Fazriel, dan ia juga ingat perkataan yang dibilang oleh Ricki “apa ia hanya karena seorang cewe persahabatan kita hancur seperti ini”. Setelah selesai mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Fazriel, Alan menghampiri Fazriel dan Alika.
“setelah gue mendengarkan lagu yang loe nyanyikan tadi, gue sadar gue salah, apa karena hanya seorang cewe persahabatan kita hancur. Gue tau, gue salah, oleh karena itu gue minta maaf yah sama loe, tapi loe engga harus maafin gue ko’, seorang Alan engga pantes dapet maaf dari loe”. Alan
“kata siapa gue engga harus maafin loe dan kata siapa loe engga pantes dapat salam dari gue. Sebelum loe minta maaf sama gue, dari dulu gue sudah maafin loe ko’. Dan semua ini sepenuhnya bukan salah loe, guejuga salah, gue egois dan engga mau cerita ke loe”. Fazriel
“jadi artinya loe mau maafin gue”. Alan
“ya kenapa engga”. Fazriel
Alan memeluk Fazriel dengan perasaan senang karena Fazriel sudah memaafkannya.
“Sekarang kan loe sama Alan sudah baikan, dan loeh mau kan jadi cowo gue?”. Alika
“(Fazriel melihat ke Alan, dan didalam hatinya ia berkata kenapa Alika berkata seperti itu didepan Alan, kalau aku terima pasti Alan benci lagi kegue permusuhan ini kan berawal dari sini)”. Fazriel
“kenapa loe liatin gue, apa loe fikir gue akan marah kalau loe terima Alika sebagai cewe loe. Enga lah, sekarang gue sadar bahwa yang dicintai Alika itu adalah loe bukan gue, oleh karena itu gue akan melupakan Alika dan gue harap loe bisa bahagiaan Alika demi gue yah (pergi meninggalkan Fazriel dan Alika). Walaupun hati gue sakit, tapi gue yakin ini adalah yang terbaik buat kita”. Alan
“loe dengerkan yang dibilang Alan, gue tanya sekali lagi ke elo, loeh maukan jadi pacar gue?”. Alika
“gue... gue... mau ko jadi cowo loeh”. Fazriel
“(senang) makasih banget yah. Mulai sekarang Fazriel Alika forever”. Alika
Keesokan harinya di sekolah, Ricki melihat Alan dan Fazriel berangkat bersama itu artinya mereka berdua sudah baikan. Ia senang, satu persatu masalah mereka terselesaikan. Kini tinggal ia menyelesaikan masalah Harris dan Safri. Ketika di kelas Ricki mencoba menanyakan sesuatu ke Harris mengenai bokapnya tentang kecelakaan itu. Harris bingung, kenapa tiba-tiba Ricki menanyakan seperti itu. Ricki meengumpulkan fakta-fakta yang dibilang oleh Harris untuk ia bandingkan dengan fakta yang diutarakan oleh Safri.
 Ricki melihat Safri di kantin, dan ia langsung menanyakan tentang Alm. Bokapnya. Safri juga heran kenapa Ricki menanyakan alm. Bokapnya yang engga ada sangkut pautnya dengan dia. Awalnya Safri tidak mau bercerita ke Ricki, namun karena Ricki memaksa untuk ceritakan apa yang sebenarnya terjadi, ia mau menceritakannya ke Ricki.
Setelah ia mendapatkan fakta-fakta yang diutarakan oleh Harris dan Safri, ia pergi ke kantor polisi untuk menanyakan kecelakaan yang menewaskan bokapnya Safri. Ia menanyakan semuanya kepada polisi dan tidak ada yang terlewatkan agar ia tau apa yang sebenarnya terjadi. Setelah selesai dari kantor polisi, Ricki menginvestigasi semua fakta yang ia dapat dari Harris, Safri, dan kantor polisi mengenai kejadian kecelakaan ini. Ricki merasa kesulitan dengan fakta yang ia peroleh, semua fakta mengarah ke mobil yang dinaiki oleh keluarga Harris. Namun Ricki yakin, kecelakaan ini tidak sepenuhnya kesalahan bokapnya Harris. Karena ricki merasa kesulitan mengenai masalah ini, ia pergi ke lokasi kejadian, ia mencari apakah ada sesuatu mengenai kcelakaan itu walaupun sudah 5 tahun berlangsung. Dan setelah memakan waktu yang lama, Ricki tidak menemukan apapun di lokasi kejadian, tapi ia tidak akan meyerah untuk menyelesaikan masalah ini. Ia mencoba menanyakan ke warga sekitar mungkin ada yang tau mengenai kecelakaan ini. Salah satu warga melihat kecelakaan tersebut, dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Ia mengatakan salah satu mobil tersebut mengalami hilang kendali akibat kondisi didalam mobil yang ribut sedangkan mobil yang satunya mengalami kebocoran pada tanki bahan bakarnya. Dan akhirnya kedua mobil tersebut saling bertabrakan dan salahsatunya masuk kedalam jurang. Kini Ricki tau apa yang sebenarya terjadi, dan ia tau bagaimana menyelesaikan kasus ini. Setelah Ricki menginvestigasi kasus kecelakaan itu, ia merencanakan sesuatu dan kini Alan dan Fazriel juga ikut membantu untuk menyatukan kedua sahabatnya yang sedang bermusuhan.
Ketika Safri pulang, ia bingung melihat polisi di rumahnya.
“loeh ada apa ini? Apakah ada sesuatu yang penting”. Safri
“sebelumnya maaf mas Safri kami datang tiba-tiba ke rumah mas. Iya benar kedatangan kami kesini bermaksud membicarakan mengenai kecelakaan yang menimpa keluarga mas Safri”. Polisi
“emangnya ada apa lagi dengan kecelakaan itu, semuanya sudah jelas kan siapa pelakunya?”. Safri
“iyah benar. Tapi setelah kami selidiki lebih lanjut, kami mendapatkan fakta yang mengherankan kami, yaitu salah satu mobil tersebut ada yang mengalami kebocoron pada bagian tanki bensinnya”. Polisi
“mobil siapa itu pa?”. Safri
“mobil itu adalah...”. polisi
Bersambung...

“mobil itu adalah... mobil bernomer polisi B C23 AB”. Polisi
“(kaget) apa jadi mobil itu kan punya kami. Engga mungkin pa, ini pasti salah lagi pula kejadian itu udah lama banget pa, engga mungkin bisa terungkap sekarang ini”. Safri
“memang kecelakaan itu sudah lama terjadi, tetapi salah satu sumber mengatakan seperti itu. Maka dari itu kami memberi tau kepada mas Safri apa yang sebenarnya terjadi. Dan dari fakta tesebut, kami putuskan bahwa tidak sepenuhnya kecelakaan ini disebabkan oleh pa Ardi”. Polisi
“terus maksud pa polisi bokap saya harus dipenjara gitu, pa polisi kan tau bokap saya meninggal akibat kecelakaan itu dan sekarang pa polisi menuntut alm. bokap saya untuk dihukum gitu?”. Safri
“ mas Safri tenang dulu, kita bisa bicarakan kasus ini dengan kepala dingin. Bukan maksud kami seperti itu, sesuai dengan peraturan di negara ini, tersangka mendapatkan keringanan dari hukuman yang dijalaninya sekarang”. Polisi
‘tapi pa, om Ardi jelas-jelas salah, masih ajah dibenarkan. Sudah lah pa polisi langsung to the poin ajah”. Safri
“jadi intinya masa hukuman pa Ardi yang tadinya kurungan selama lima tahun penjara, dan dalam dua bulan masa hukumannya sudah berakhir, namun tetap pa Ardi menjadi tahanan luar”. Polisi
“ya tapi pa engga bisa gitu juga kan, kalau salah ya salah masa dibenarkan kaya gitu”. Safri
“kami mengerti maksud dari mas Ardi, tapi sekali lagi sesuai dengan peraturan hukum di negara kita yang harus sepert itu.” Polisi
“ok, kalau itu yang sebenarnya terjadi. Apa itu artinya besok pa Ardi sudah bebas dari masa hukuman?”. Safri
“ya benar. Karena semuanya sudah dibicarakan, kami pamit dulu, ya makasih atas waktunya mas Safri”. Polisi
“iya pa sama-sama”. Safri
                Setelah pulang sekolah, Harris langsung pergi ke kantor polisi untuk menjemput bokapnya yang hari ini bebas dari masa hukumannya. Setibanya disana Harris senang sekali melihat bokapnya yang mulai hari ini bisa menghirup udara segar kembali.
“Harris seneng banget ngliat ayah bebas dari penjara, rasanya ini semua seperti mimpi”. Harris
“iyah ayah juga, ayah seneng banget bisa melihat kamu lagi”. Ayah Harris
“ayo kita pulang dan kita berikan kejutan kepada mamah siapa yang datang”. Harris
Malam harinya Harris mendapatkan pesan dari Ricki untuk membicarakan sesuatu yang penting setelah pulang sekolah, begitu juga dengan Safri yang mendapatkan pesan dari Ricki untuk membicarakan sesuatu yang penting esok hari. Setelah jam sekolah selesai, Harris langsung menuju tempat yang sudah direncanakan oleh Ricki. Ketika Harris sampai ditempat yang sudah ditentukan, ia heran kenapa ada Safri di tempat tersebut, begitu juga dengan Safri, ia juga kaget kenapa bisa ada Harris disini. tiba-tiba lampu mati, dan muncul vidio yang sudah dipersiapkan oleh Ricki, vidio tersebut berisikan kenangan mereka berlima sewaktu mereka masih bersahabat, mereka berdua bingung kenapa tiba-tiba ada vidio seperti ini. Melihat vidio ketika mereka masih bersama, Harris mengingat ketika ia masih bersahabat dengan keempat sahabatnya terutama dengan Safri. Sama halnya dengan Safri, ia juga merasakan hal yang sama dengan Harris. Didalam hati mereka, dulu sebelum permusuhan ini terjadi kita berlima selalu bersama-sama, jalan bareng, makan bareng dan yang lainnya, semua kenangan itu tersa indah. Tetapi setelah permusuhan ini terjadi semuanya hanya tinggal kenangan semata, kita hanya bisa sendiri-sendiri.
“dulu indah yah, makan bareng, jalan bareng, semuanya selalu bersama-sama”. Harris
“iyah loe bener, semuanya terasa indah. Tapi kini hanya tinggal kenangan dan semuanya itu tidak akan pernah terjadi lagi”. Safri
“mungkin engga suatu hari kita berlima bersama lagi, sama seperti vidio itu”. Harris
“kenapa loe bertanya seperti itu, loe ingin kita berlima seperti dulu lagi gitu?”. Safri
“(menganggukan kepala)”. Harris
“didalam hati Safri, sebenarnya kalau boleh jujur gue juga ingin kita berlima kaya dulu lagi sama seperti di vidio itu, tapi apa iya gue harus minta maaf ke Harris”. Safri
Safri mengingat kata-kata dari seseorang yaitu, “orang  yang meninggalkan teman itu derajatnya lebih rendah dari sampah”. Safri berfikir, apa ia termasuk orang yang seperti itu, orang yang meninggalkan teman. Kalau benar, berarti ia termasuk lebih rendah dari sampah, apa gue termasuk orang yang seperti itu? Safri terdiam. Setelah vidio selesai diputar, Harris dan Safri ingin menanyakan sesuatu.
“ada yang ingin gue bicarakan ke loe nih”. Harris dan Safri
“loe duluan”. Safri
“engga, loe ajah yang duluan”. Harris
“mungkin apa yang dikatakan loe tadi itu benar, ketika melihat vidio tentang kita berlima tadi, gue.. hati gue tersentuh agar kita bisa bersama lagi”. Safri
“jadi, maksud loeh?”. Harris
“gue... gue...”. safri
Bersambung...