Malam ini akan ku
jadikan sebagai malam yang paling istimewa dan tidak akan pernah terlupakan.
Aku berencana mengajak Seli untuk makan malam di suatu tempat yang sudah aku
persiapkan se istimewa mungkin, aku sengaja tidak memberi tau dimana lokasinya,
akan ku jadikan ini sebagai kejutan di Anniversery aku dan Seli yang ke 4
bulan.
“kita ada dimana sih?
Udah jalan jauh ko ngga nyampe-nyampe” Seli penasaran. Matanya tertutup oleh
sehelai kain.
“entar kamu juga tau
kita dimana” jawab Yono
Mereka pun sampai di
suatu tempat yang sudah Yono persiapkan.
“kita sudah sampai.
Dalam hitungan ke tiga setelah aku buka ikatan kainnya kamu boleh buka mata,
ingat jangan langsung buka mata, mengerti?” suruh Yono
“siap, tapi cepat aku
sudah penasaran sebenarnya kita ada dimana?”
Yono membuka ikatan
mata Seli “satu dua tiga”
Seli membuka mata dan
terkujut melihat apa yang ada didepannya saat ini “aku ngga nyangka kamu bisa
menyiapkan semua ini. aku ngga tau harus ngomong apa lagi”
“semua ini aku persiapkan
untuk perayaan Anniversery 4 bulan kita. Kamu ingat kan?”
“tentu aku ingat dan
aku tidak menyangka kamu nglakuin semua ini”
Kini mereka berdua
menikmati indahnya malam yang dihiasi jutaan bintang yang berkilau disetiap
detiknya. Bintang pun akan menjadi saksi hari jadi mereka yang ke-4 bulan. Yono
dan Seli sangat menikmati makan malam ini, mereka tidak menyia-nyiakan
kesempatan ini.
***
Ketika di jalan Yono
tidak sengaja menabrak seorang cewe yang mungkin bagi Yono orang tersebut bukan
siapa-siapa
“maaf ngga sengaja”
“loh Yono kan?”
Cewe tersebut
mengenali Yono, namun Yono lupa dan tidak ingat dengan dia. Dia adalah Fitri
temen Yono ketika ia SMP dulu, mereka berbincang dan mengenang masa lalu
mereka. Tak jauh dari tempat mereka berbicara, Seli melihat Yono sedang
mengobrol dengan seorang cewe yang tidak ia kenal. Seli langsung menghampiri
mereka. Seli bukan tipe cewe yang cemburuan, seperti sekarang ketika Yono
sedang mengobrol dengan cewe lain. Awalnya yono terkejut dengan datagnya Seli
yang tiba-tiba, ia berfikir apakah Seli akan marah-marah sama seperti
kebanyakan cewe lainnya. Dan ternyata dugaan Yono salah, justru Seli bersikap
pada cewe tersebut dan mengajaknya untuk berkenalan.
“perkenalkan, gue
Seli. Cewenya Yono. (menjulurkan tangan)”
“Fitri. Teman Yono
ketika SMP” bals Fitri dengan tegas
“udah waktunya makan
siang, kita bareng ajah yuk” ajak Seli
“terima kasih.
Kebetulan aku mau ke perpustakan dulu ada buku yang mau gue cari. Kalau begitu
gue duluan yah”
Yono bertanya kepada
Seli, mengapa dia tidak cemburu melihat Yono akrab dengan Fitri. Apakah diaa
sudah tidak menyukai dirinya lagi. Seli membantah, jelas dirinya bukan tipe
orang yang cemburuan, apalagi dengan Fitri yang tidak lain adalah teman ketika
Yono masih SMP.
***
Hari ini jadwal kuliahku
dengan Seli berbeda, oleh karena itu aku tidak bisa pulang bareng dengannya, aku
lebih dulu pulang. Awalnya aku akan menunggu Seli hingga ia jam kuliah
berakhir, namun Seli menolaknya. Ia kasihan melihat aku yang harus menunggunya
hingga larut malam, ia menyuruhku untuk pulang lebih dulu. Dengan berat hati
aku pun pulang lebih dulu dan terpaksa harus meninggalkan Seli di kampus.
Ketika dalam
perjalanan pulang, aku melihat Fitri yang sedang menunggu sesuatu aku pun
segera menghampirinya.
“Fitri, sedang apa
kamu disini?”
“gue sedang menunggu
supir gue, tapi ko ngga datang-datang yah” jawab Fitri lemas
“bagaimana kalau aku
antar kamu pulang, kebutulan rumah kita searahkan”
“makasih. Lebih baik
aku nungguin supir gue ajah mungkin bentar lagi dia datang”
“terus kalau tidak
datang juga bagaimana. Sudah kamu bareng aku saja”
Fitri pun menerima
ajakan Yono
Duh ko aku deg-degan
gini yah, kenceng banget lagi sama seperti ketika aku menembak Seli untuk pertma
kalinya rasanya seperti ngga karuan begitu. Tiba-tiba Yono pun tidak fokus
mengendarai sepeda motornya, dari arah berlawanan ada tukang baso yang sedang
berkeliling, Yono pun hampir saja menabraknya jika Fitri tidak berteriak untuk
mengingatkan Yono. Tanpa sadar Fitri pun memeluk tubuh Yono karena panik.
Tukang bakso langsung memarahi Yono, karena hampir saja ia ditabrak oleh Yono.
Yono segera meminta maaf kepada Tukang bakso tersebut. Yono pun menyuruh Fitri
untuk melepaskan pelukannya, Fitri langsung melepaskan peukannya dari tubuh
Yono dan ia pun merasa malu. Dalam hati Yono pun berkata
“gila cewe secantik
Fitri tiba-tiba memeluk aku yang tidak ada angin tidak ada hujan, sepertinya
aku harus berteria kasih kepada Tukang bakso tadi”
***
Berhubung waktu belum
terlalu sore, aku memberanikan diri untuk mengajak Fitri jalan, dan entah
kenapa Fitri pun kembali menerima ajakanku. Kebetulan hari ini ada film bagus
yang konon katanya ceritanya sangat romatis sekali. Aku langsung membeli tiket
untuk ku dan Fitri, kami pun langsung menonton film tersebut.
Setelah keluar dari
bioskop, Fitri masih sedih dengan cerita film tadi. Maklum perasaan cewe jauh
lebih dalam dibandingkan dengan cowo. Aku tidak tega melihatnya sedih terus
seperti ini, aku ajak dia untuk jalan-jalan dan sambil mencari makan.
Waktu pun semakin
malam. Setelah mencari makan, aku langsung mengantarkan Fitri untuk pulang.
Ketika dijalan dan saat sedang lampu merah, Seli melihat Yono dan Fitri yang
tepat berada didepannya. Seli mulai kesal dengan Yono, ia lebih memilih jalan
dengan Fitri dibandingkan menjemput dirinya. Seli segera mengambil gambar
mereka berdua sebgai bukti.
“awas ajah kamu, Yono
rupanya kamu bermain-main dibelakangku”
kata Fitri kesal
***
Setelah mengantarkan
Fitri pulang hingga ke rumahnya, Yono pun masih kefikiran dengan Fitri bahkan
hingga dia sudah berada di dalam kamarnya.
Aku masih sajah
kefikiran Fitri, dan hati ini pun masih sajah berdebar-debar. Rasanya sama
persisi ketika aku mengajak jalan dengan Seli untuk pertama kalinya dan seperti
ini lah rasanya ngga karuan dan susah untuk dijelaskan. Apa aku naksir sama
Fitri? Hust aku mikir apa sih. Jelas-jelas aku ini masih cowony Seli dan sampai
kapan pun masih tetap. Ya mungkin ini hanya perasaanku sebagai seorang teman terhadap
Fitri yang sudah lama tidak bertemu.
***
Hari ini Seli menjakku
untuk makan siang di tempat biasa dan ada sesuatu yang akan diomongin. Duh ko
aku jadi penasaran yah apa yang akan diomongin oleh Seli. Kami memesan makanan
seperti biasa, tiba-tiba Seli langsung ngomong serius denganku seperti aku akan
diintrogasi sajah.
“untung sajah hari ini
jadwal kuliah kita sama jadi kita bisa makan siang bareng, ngga kaya kemarin
kamu pulang lebih dulu” ujar Seli dengan nada menyindir
“iah kamu benar sel”
“oh ya. Setelah pulang
kulia kemarin kamu kemana, ko ngga ngabarin aku? Apa kamu langsung pulang?”
Dalam hati Yono “duh
mati deh aku, kalau aku bilang kemarin aku jalan sama Fitri pasti Fitri marah
banget. Aku juga lupa lagi kemarin ngga ngecharge hp jadi aku ngga bisa
ngabarin Seli gara-gara hp-ku mati. Duh aku harus ngomong apa?”
“ko diam? Kenapa kamu
kemarin ngga ngabarin aku, aku cemas takutnya kan kenapa-kenapa”
“kemarin batrei hp ku
low jadi ngga sempat ngasih kabar ke kamu” jawab Yono gugup
“oh batreinya low, ok.
oh ya tadi malem pas aku di jalan mau pulang aku ambil gambar ini, liat deh”
(mengasihkan hp ke Yono)
Yono terkejut
Dalam hati Yono “mati
deh aku. Kenapa Seli bisa dapet gambar ini, apa jangan-jangan Seli ngikutin
aku. Ketahuan deh kalau tadi malam aku jalan sama Fitri”
“kenapa terkejut
dengan gambar itu, aku ngga nyangka yah cowo sebaik dan sepolos kamu
bisa-bisanya main dibelakangku”
“ngga sel, ini semua
tidak seperti apa yang kamu lihat. Aku bisa jelasin semuanya”
“maksud kamu mata aku
ini salah ngliat orang, udah jelas-jelas ada ada buktinya masih saja ngeles.
Udah deh aku males ngladenin kamu” pergi
Menarik tangan Seli
“aku bisa jelasin apa yang terjadi semalem”
“ apa lagi sih yang
mau kamu jelasin Yon, semuanya sudah jelas. Lepasin tangan aku, aku bilang
lepasin Yon. Aku ngga nyangka kamu bisa menyakiti perasaanku seperti ini.
lepasin tangan aku, aku butuh sendiri” pergi
Melepaskan tangan Seli
Yono kesal
Kenapa bisa seperti
ini, aku ngga bermaksud nyikitin perasaan kamu Sel. Huaahhh
Bersambung....