Rabu, 21 Oktober 2015

Husttt..... ceritanya ngusir laba-laba habis udah lama nih blog gk ke urus, banyak debu sampe banyak laba-laba, untung ajah gk da kecoa *ini blog atau gudang hhaha
Balik lagi ke awal, terakhir kali aku nulis itu tentang aku yang sudah menemukan hal baru yaitu ditrimanya aku di salah satu perusahaan retail yang mana ditempatkan diluar tempat tinggalku, ingatkan bagaimana lika likunya aku selama disana, dan sekarang tau gak nih sobat ada berita baru dari diriku, namun apa aku juga ngga bisa mastiin apa itu good news or bad news langsung saja kita saksikan dilayar kaca nako anda masing-masing.

Jadi gini, jelang akhir bulan aku mendapat kabar dari SPVku untuk dipindahkannya tugas kerja di tempat tinggalku, saat itu aku senang syekaliii akhirnya penantianku untuk dipindah terkabul juga. Beliau menyuruhku untuk pindah ke daerah yg tidak jauh dari rumahku yg mengharuskanku untuk nak angkot dua kali, sungguh saat itu aku sangat bingung apakah ak harus mengambil kepindahanku atau tidak dengan alasan disana mengharuskan untuk naik angkot dua kali yg kalau setiap malam sudah tidak ada. Aku bingung dan sangat galau saat itu, disatu sisi akhrinya aku dipindahkan ke daerah tempat tinggalkudan disisi lain aku dipindah yg mengharuskanku untuk naik angkot dua kali, namun jika aku tidak mengambilnya ngga au kapan ada kesempatan seperti itu lagi. Dan setelah aku berfikir yg sangat lama akhirnya aku mengambil keputusan untuk menerima kepindahanku dan aku juga sudah memikirkan resikonya. memang berat untuk berpisah dengan orang-orang disana, aku juga sudah nyaman disana. Hari itu hari terakhirku dgn mereka, jelas aku tidak memanfaatkan betul moment terakhir tersebut.

Tepat tanggal 1 kemarin aku sudah tidak lagi ditempatkan diluar kota, kini aku siap dengan situasi, tempat, dan nuansa baru yang belum pernah aku temukan sebelumnya.Satu hari berjalan jelas dan terlihat sangat mencolok perbedaannya, bukannya aku membandingkan yg satu dengan yang lainnya namun aku merasakan sendiri apa yang ada didepan dan inilah keadannya sebuah tempat baru yang sagat berbeda dan hanya satu yg sama yaitu nama yg terpampang dengan jelas dipinggir jalan raya. Beberapa hari pertama memang sulit menerima kondisi yg baru dan berbeda dari sebelumnya, anamun apakah aku harus kehilangan semngat hanya karena seperti itu tentu tidak aku terus berusaha agar bisa beradaptsi dengan lingkungan sana dan bisa akrab dengan yg lebih senior.

Satu minggu berlalu dan inilah kenyataannya, perlahan aku mulai akrab dan nyaman dengan mereka. Nmaun yang namanya senior dan junior tetap saja ada, dulu sewaktu aku masih diluar kota banyak pegawai yang baru dan seumuran denganku, jelas senior junior tidak ada. dan eh disini bukanny aku membela dengan yang lama namun sekali lagi inilah kenyataan yang ku hadapi sekarang, senior dan junior masih jelas tercium dan terdengar dengan kental dipikiranku. Memang aku sadar disisni aku beberapa hari dan bekerja diperusahaan ini baru dalam itungan bulan, aku hanyalah anak baru yang msih membutuhkan ilmu dari para pendahlu sebelumnya dan bantulah aku agar aku bisa ekerja dengan baik dan benar, hanya itu yang aku butuh bukannya hal yang membuat aku terus-terusan luka seperti ini *kadang-kadang. Aku juga tau, junior itu tempatnya salah dan senior itu selalu benar, terus apa aku harus seperti itu seterusnya. Aku juga harus balik lagi pada diriku sendiri, aku juga harus inisiatif dan selalu berfikir positif kedepannya. Yang terpenting jalanin saja seperti air mengalir, Tuhan itu tidak pernah tidur dan akan selalu mendengar setiap doa yg keluar dari mulut para umatNya, niscaya akan ada buah yang manis dan atang dibalik ini semua.