Rabu, 17 Juni 2015


Ketika angin musim dingin telah usai berhembus, saat itu lah awal musim semi datang. Awal dari kehidupan baru tiba, mengubah kehidupan yang t’lah terjadi. Seperti hal nya pergantian musim yang akan terus berganti, kisah kehidupan masa terindah dalam hidup pun tak luput dari pergantian setiap tahunnya. Masa dimana kita merasakan arti dari sebuah kebersamaan dan merasakan sakitnya percintaan. Masa-masa itu sebentar lagi akan berakhir dan akan menjadi pengalaman paling indah dalam hidup kita.

Awalnya aku tidak pernah membayangkan hal ini terjadi, rasanya aku ingin kembali ke masa lalu dimana kita untuk pertama kalinya merasakan masa-masa itu. Mengapa? Karena aku ingin lebih lama lagi merasakan masa-masa paling indah dalam hidup yang tidak akan pernah terlupakan walau hanya satu detik. Namun aku hanya manusia biasa tidak dapat mewujudkan impian tersebut, apa aku harus pergi ke dunia dongeng dan meminta ke Ibu Peri agar impian tersebut terwujud.

Pagi itu aku bangun dengan perasaan seperti warna pelangi yang bermacam-macam. Namun didalam hatiku berkata, apakah aku siap dengan hari ini, hari yang sangat aku takuti. Mengapa harus ada hari ini? hari dimana semua kerbersamaan, kekompakan , dan tawa akan berakhir. Sungguh perasaanku campur aduk saat itu. Apakah kalian tau hari apa yang aku maksud, mungkin bukan hanya aku yang membencinya namun semua orang pun akan berfikiran yang sama tentang hari itu. Kalian semua benar, hari yang aku maksud adalah hari Perpisahan. Satu kata namun mempunyai sejuta cerita yang banyak ditakuti oleh semua orang.

Aku melangkahkan kakiku perlahan. Aku masih berharap kalau aku masih dalam mimpi yang indah dalam tidurku yang nyenyak. Tetapi kenyataannya ini bukan mimpi, ini benar-benar kenyataan yang harus aku terima. Setibanya di sekolah, aku bertemu dengan teman-temanku yang lainnya. Teman yang sangat berarti dalam hidupku yang tidak akan pernah ku lupakan sampai kapanpun. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa, orang-orang yang banyak mengajariku tentang arti dari sebuah persahabatan yang sesungguhnya. Mereka juga banyak mengajariku agar aku menjadi pribadi yang lebih dewasa dan mandiri.

Banyak juga yang saling meminta maaf satu sama lain atas perlakuannya selama ini. Namun mereka membalasnya dengan senyuman manis dari bibir mereka menandakan mereka t’lah melupakan kenangan pahit mereka. Hari itu, semua impian, dan harapan menjadi satu. Melawan keegoisan masing-masing dan membuktikan persahabatan yang sesungguhnya. Dan pada akhirnya, sebuah mendali orange segi lima terpakai dalam diri kita masing-masing, menandakan akhir dari persahabatan dan kebersamaan kita.  Dibalik mendali tersebut bertuliskan nama kita masing-masing agar kita akan selalu teringat dengan yang lainnya untuk selamanya. Mendali tersebut adalah saksi  dari persahabatan yang kita jalani selama ini.

Tiga tahun kita bersama. Tawa, haru, suka ataupun duka kita lalui bersama. Memang tidak mudah menyatukan berbagai macam pribadi yang berbeda, namun dengan kekuatan kebersamaan kita bisa menyatukannya. Ini adalah akhir dari pertemuan kita disini, tapi ini adalah awal dari persahabatan dan kebersamaan yang sesungguhnya.

Kebersamaan kita saat ini memang harus berhakhir, tapi persahabatan kita tidak akan pernah berakhir sampai kapan pun. Persahabatan kita abadi seperti layaknya angin yang akan selalu berhembus dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir dari dunia ini tiba. Ingatlah teman, suatu hari nanti entah itu kapan dan dimana kita semua akan bertemu lagi bersama dengan mimpi-mimpi yang pernah kita buat, hanya waktu yang bisa menjawab semuanya.






Terima kasih teman atas semuanya...