Ketika angin musim dingin telah usai
berhembus, saat itu lah awal musim semi datang. Awal dari kehidupan baru tiba,
mengubah kehidupan yang t’lah terjadi. Seperti hal nya pergantian musim yang
akan terus berganti, kisah kehidupan masa terindah dalam hidup pun tak luput
dari pergantian setiap tahunnya. Masa dimana kita merasakan arti dari sebuah
kebersamaan dan merasakan sakitnya percintaan. Masa-masa itu sebentar lagi akan
berakhir dan akan menjadi pengalaman paling indah dalam hidup kita.
Awalnya aku tidak pernah
membayangkan hal ini terjadi, rasanya aku ingin kembali ke masa lalu dimana
kita untuk pertama kalinya merasakan masa-masa itu. Mengapa? Karena aku ingin
lebih lama lagi merasakan masa-masa paling indah dalam hidup yang tidak akan
pernah terlupakan walau hanya satu detik. Namun aku hanya manusia biasa tidak
dapat mewujudkan impian tersebut, apa aku harus pergi ke dunia dongeng dan
meminta ke Ibu Peri agar impian tersebut terwujud.
Pagi itu aku bangun dengan perasaan
seperti warna pelangi yang bermacam-macam. Namun didalam hatiku berkata, apakah
aku siap dengan hari ini, hari yang sangat aku takuti. Mengapa harus ada hari
ini? hari dimana semua kerbersamaan, kekompakan , dan tawa akan berakhir.
Sungguh perasaanku campur aduk saat itu. Apakah kalian tau hari apa yang aku
maksud, mungkin bukan hanya aku yang membencinya namun semua orang pun akan
berfikiran yang sama tentang hari itu. Kalian semua benar, hari yang aku maksud
adalah hari Perpisahan. Satu kata namun mempunyai sejuta cerita yang banyak
ditakuti oleh semua orang.
Aku melangkahkan kakiku perlahan.
Aku masih berharap kalau aku masih dalam mimpi yang indah dalam tidurku yang
nyenyak. Tetapi kenyataannya ini bukan mimpi, ini benar-benar kenyataan yang
harus aku terima. Setibanya di sekolah, aku bertemu dengan teman-temanku yang
lainnya. Teman yang sangat berarti dalam hidupku yang tidak akan pernah ku
lupakan sampai kapanpun. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa, orang-orang
yang banyak mengajariku tentang arti dari sebuah persahabatan yang
sesungguhnya. Mereka juga banyak mengajariku agar aku menjadi pribadi yang
lebih dewasa dan mandiri.
Banyak juga yang saling meminta maaf
satu sama lain atas perlakuannya selama ini. Namun mereka membalasnya dengan senyuman
manis dari bibir mereka menandakan mereka t’lah melupakan kenangan pahit
mereka. Hari itu, semua impian, dan harapan menjadi satu. Melawan keegoisan
masing-masing dan membuktikan persahabatan yang sesungguhnya. Dan pada
akhirnya, sebuah mendali orange segi lima terpakai dalam diri kita
masing-masing, menandakan akhir dari persahabatan dan kebersamaan kita. Dibalik mendali tersebut bertuliskan nama
kita masing-masing agar kita akan selalu teringat dengan yang lainnya untuk
selamanya. Mendali tersebut adalah saksi
dari persahabatan yang kita jalani selama ini.
Tiga tahun kita bersama. Tawa, haru,
suka ataupun duka kita lalui bersama. Memang tidak mudah menyatukan berbagai
macam pribadi yang berbeda, namun dengan kekuatan kebersamaan kita bisa menyatukannya.
Ini adalah akhir dari pertemuan kita disini, tapi ini adalah awal dari
persahabatan dan kebersamaan yang sesungguhnya.
Kebersamaan kita saat ini memang
harus berhakhir, tapi persahabatan kita tidak akan pernah berakhir sampai kapan
pun. Persahabatan kita abadi seperti layaknya angin yang akan selalu berhembus
dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir dari dunia ini tiba. Ingatlah
teman, suatu hari nanti entah itu kapan dan dimana kita semua akan bertemu lagi
bersama dengan mimpi-mimpi yang pernah kita buat, hanya waktu yang bisa
menjawab semuanya.
Terima kasih teman atas semuanya...