Sabtu, 30 Agustus 2014

Dari TWITTER turun ke Hati part 3

“sudah bicaranya? Asal kamu tau aku bukan orang yang kamu bicarakan seperti itu, aku bukan penipu dan bukan pembohong seperti apa yang kamu bilang, camkan itu!”. Rudi
“terserah apa yang loe bilang. Awalnya gue engga percaya sama orang-orang kalau loe punya akun twitter, tapi sekarang gue menyesal sudah memfollow dan memention loe”. Pica
“memang aku mau difollow dan dimention sama kamu. Hanya orang bodoh yang mau melakukan itu semua”. Rudi
“sudahlah, gue harap kejadian ini tidak akan pernah terjadi. (pergi meninggalkan Rudi)”. Pica
Ketika Pica pergi meninggalkan Rudi, tiba-tiba hak sepatu dia patah dan ia terjatuh, namun Rudi reflek dan langsung menangkap Pica, dan mereka berdua pun saling menatap satu sama lain.
Didalam hati Pica “kalau dilihat-lihat Rudi ganteng juga, keren, pintar, dia juga baik, meskipun pergaulan dia kurang”.
Didalam hati Rudi “ternyata kalau dilihat lebih dekat, sisi baik Pica terlihat, ia juga cantik, walaupun Pica tidak pernah berfikir ulang untuk membicarakan sesuatu. Aku mikirin apaan sih, jelas-jelas orang yang ada didepan kamu adalah orang yang sombong, belagu, dan cerewet, mana mungkin dia mempunyai sisi baik”.
“mikirin apaan sih gue, jelas-jelas Rudi adalah orang yang jauh dari teknologi, cuek, dan nyebelin, ngapain gue puji-puji dia”. Pica
“(melepaskan Pica) maaf-maaf aku tidak bermaksud ko”. Rudi
“iyah engga apa-apa. Ya sudah gue duluan, dan gue harap kejadian ini tidak akan pernah terjadi, dan tidak ada satu orang pun yang tau, ok? (pergi meninggalkan Rudi)”. Pica

Walaupun aku sudah tau kalau @RapicaS_ itu adalah Pica, tapi kenapa aku selalu memikirkan dia, dan aku harap ada mention dari dia. Tunggu-tunggu ngapain lagi aku mikirin dia, dia bukan orang baik-baik dan dia juga bukan orang yang selalu memperdulikan orang lain.
Ketika di kelas, Rudi tidak memperhatikan dengan apa yang diterangkan oleh guru, sehingga ia ditegur dan dihukum untuk keluar kelas.
“woy dari tadi gue perhatiin loe bengong melulu, sampai-sampai loe dihukum sama Pak Riyadi. Loe mikirin apa sih?”. Aldi
“loe tau siapa @RapicaS_? @RapicaS_ itu adalah Pica, orang yang paling sombong disekolah”. Rudi
Dengan nada gugup Aldi menjawab “sebenarnya... gue tau siapa @RapicaS_ itu, tapi bukan maksud gue menyembunyikan ini semua dari loe, gue tidak bermaksud seperti itu kok”
“jadi kamu sudah tau kalau @RapicaS_ adalah Pica. Kenapa kamu tidak kasih tau dari awal”. Rudi
“maaf banget bukan maksud gue jahat sama loe, gue tidak bermaksud apa-apa kok, loe percaya kan sama gue?”. Aldi
“iyah engga apa-apa”. Rudi
“loe masih mikirin apa sih, loe kan sudah tau siapa @RapicaS_ itu”. Aldi
Tiba-tiba Rudi keceplosan bahwa ia sedang memikirkan Pica “aku lagi mikirin @RapicaS_ kok, ups”, didalam hati Rudi “ya ampun kenapa aku keceplosan begini sih”
“maksud loe apa? Apa jangan-jangan loe sedang mikirin Pica?”. Aldi
“engga kok, aku engga lagi mikirin siapa-siapa, aku ke kantin duluan yah”. Rudi
“tidak mungkin Rudi engga memikirkan sesuatu. Jangan-jangan Rudi naksir lagi sama Pica”. Aldi
Ketika di kantin, Pica resah dan galau karena kini ia selalu memikirkan @Mrudi_NS, dia berharap ada mention dari @Mrudi_NS.
“heuh... kenapa aku selalu memikirkan @Mrudi_NS sih. Padahal gue tau kalau @Mrudi_NS adalah Rudi, orang paling rese di sekolah ini. dan kenapa juga gue berharap kalau @Mrudi_NS mention ke gue. Kenapa gue jadi galau seperti ini sih”. Pica

Beberapa hari kemudian
Beberapa hari telah berlalu, semenjak hari itu aku tidak bertemu lagi dengannya. Entah kenapa perasaan ini selalu memikirikan dia. Mungkin benar kalau aku telah naksir sama dia, dan aku tidak kuat menahan perasaan ini, apa lebih baik aku ungkapin saja perasaanku yang sebenarnya pada dia. Ia secepat mungkin aku harus mengungkapin ini ke dia.
@Mrudi_NS: @RapicaS_ ada yang harus aku omongin ke kamu. Kita ketemuan di taman habis pulang sekolah
Ketika Rudi memention Pica, aldi melihat tweet Rudi di twitternya.
“hah Rudi mengajak Pica ketemuan, kira-kira apa yang akan diomongin oleh Rudi. Lebih baik gue melihat apa yang sebenarnya terjadi”. Aldi
Di taman
“akhirnya loe datang juga, sudah langsung to the point saja, apa yang loe mau bicarakan ke gue?”. Pica
“ok. Aku tidak tau yang aku rasakan saat ini, mungkin aku juga tidak percaya dengan perasaan aku sendiri”. Rudi
“apaan sih loe, sudahlah gue engga punya waktu sama loe, gue ada urusan, permisi”. Pica
Ketika Pica pergi, Rudi langsung mencegahnya dengan memegang tangannya.
“tunggu (memegang tangan Pica) aku suka sama kamu Pica, mungkin rumus cinta itu benar kalau benci x benci itu samadengan suka, dan itu yang aku rasakan saat ini ke kamu”. Rudi
Didalam hati Pica “Rudi tembak gue, gue tidak menyangka kalau orang serese dia bisa jatuh hati ke gue. Apa gue harus terima dia, perasaan gue juga engga bisa bohong kalau gue suka sama dia”. Pica
“Pica maukan kamu jadi kekasih aku?”. Rudi
“buset deh, dugaan gue bener kalau Rudi akan menembak Pica. Tapi apakah Pica akan menerima Rudi sebagai pacarnya?”. Aldi
Dengan gugup Pica menjawab “gue... gue... juga suka sama loe dan gue mau kok jadi kekasih loe”.
“aku tidak salah dengar kan, kalau kamu mau jadi kekasihku?”. Rudi
“ia gue mau ko, gue juga engga ngerti kenapa gue bisa suka sama loe. Tapi yang namanya perasaan engga bisa bohong kan”. Pica
Dengan girangnya Rudi langsung memeluk Pica dan berkata “makasih yah pik kamu mau jadi kekasih aku”. (melepaskan pelukannya)
“iyah gue juga berterimakasih sama loe, selama ini gue susah menyukai orang yang bener-bener sayang sama gue”. Pica
“untung saja sudah gue foto, terus gue upload ke twitter biar semua orang tau kalau Rudi dan Pica jadian (mengupload foto) beres tinggal tunggu reaksi dari orang-orang (menyamperi Rudi) ehem ehem selamat yah kalian sudah jadian, gue tidak menyangka orang se eksis Pica bisa jadian dengan orang se gaptek Rudi”. Aldi
“jadi loe ngikutin kita, jahat banget kamu al”. Rudi
“yah benar, dan gue sudah upload kalian ditwitter, kalian juga harus berterimakasih sama twitter karena berkat twitter kalian bisa akur bahkan sampai jadian seperti ini”. aldi
“apaan sih loe”. Pica

Mungkin ada benarnya juga apa yang dibilang Aldi, kalau berkat twitter aku dan Pica bisa jadian, aku harus berterimakasih sama twitter dan aku tau apa yang harus aku lakukan.
@Mrudi_NS: mungkin bukan maksud aku bertindak alay seperti ini tapi mungkin ini hanya bentuk rasa terimakasihku, karena berkat twitter aku dan dia bisa dipertemukan dan bahkan menjadi sepasang kekasih love you P.

1 bulan kemudian
Hari ini merupakan 1 bulan aku jadian sama Pica, dan aku akan memberikan sesuatu kepadanya.
“katanya kamu akan mengasih sesuatu ke aku, apa?”. Pica
“ok tapi kamu pejamkan mata dulu, biar lebih romantis gitu”. Rudi
“boleh (memejamkan mata)”. Pica
“dalam hitungan ke tiga kamu buka mata yah, satu dua tiga”. Rudi
“apa ini? boleh gue buka? (membuka hadiah dari Rudi) ya ampun gue tidak menyangka loe ngasih gue bantal burung twitter, lucu banget”. Pica
“iyah aku kasih hadiah bantal burung twitter ini karena sebagai rasa terimakasih aku ke twitter, berkatnya aku dan kamu bisa menjadi sepasang kekasih dan semoga kita bisa langgeng sampai kakek nenek nanti”. Rudi
“amin makasih juga yah (memeluk Rudi)”. Pica


TAMAT


0 komentar:

Posting Komentar