Beriman kepada hari akhir
Beriman
kepada hari akhir
KELOMPOK
4
DISUSUN
OLEH:
1. AGUNG PRABOWO
2. BIBIT PANJI SATRIO R.
3. GIYAN PRANATA
4. MUCH. HAMZAH
5. RAHAYU DEVERA
6. UMAR MAYA S.
7. WAHYU GUNAWAN
Kelas XII TOI 2
PEMERINTAH
KABUPATEN CIREBON
DINAS
PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 JAMBLANG
Jalan
Nyi Mas Rara Kerta Sitiwinangun Jamblang Telp. (0231) 344255-344256
Kabupaten
Cirebon 45157
A.
Dalil Naqli tentang Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah salah
satu rukun iman yang utama selain iman kepada Allah swt. Menurut Prof. Dr.
Quraisy Syihab, dalam bukunya Wawasan Al-Quran halaman 80, dua rukun iman
inilah yang paling banyak disebutkan dalam Al-Quran. Terbukti al-Quran selalu
menyebutkan Iman kepada Hari Akhir dan Iman kepada Allah selalu bersamaan dan
berurutan. Diantaranya adalah ayat-ayat berikut !
a.
Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 8 :
Artinya:
Di antara manusia ada yang
mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Q.S. al Baqarah ayat
8)
b.
Al-Quran surat al-Taubah (9) ayat 8 :
Artinya :
Hanyalah yang memakmurkan
masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al
Taubah ayat 8)
c.
Al-Quran surat al-Maidah (5) ayat 69 :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang mukmin,
orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara
mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh,
maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.(Q.S. al Maidah ayat 69)
Dengan demikian terlihat bahwa
keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan iman kepada hari akhir. Menurut
Prof.Quraisy Syihab keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan
keimanan kepada hari akhir. keimanan kepada Allah menuntut adanya amal
perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan adanya
keimanan tentang adanya hari akhir. Karena kesempurnaan ganjaran dan balasannya
hanya ditemukan di akhirat nanti. Untuk memperkuat argumennya, beliau
menyatakan bahwa kata “yaumul akhir” saja terulang 24 kali, disamping kata
"akhirat” terulang 115 kali dalam Al-Quran. Selain itu Al-Quran selalu
menggugah hati dan pikiran manusia dengan menggambarkan peristiwa-peristiwa
hari akhirat, dengan nama-nama yang unik, misalnya “al-Zalzalah”, “al-Qari’ah”,
an-Naba’, al-Qiyamah”. Istilah-istilah (yang menjadi nama surat Al-Quran) itu
mencerminkan peristiwa dan keadaan yang bakal dihadapi oleh manusia pada saat
itu, dengan tujuan agar manusia beriman kepada Allah dan hari akhirat, karena
manusia akan bertemu Allah, dan manusia pasti akan mati, karenanya manusia
jangan lengah, lupa diri, jangan terpesona dengan kehidupan dunia yang temporal
dan menipu, manusia jangan mempertuhankan harta, karena harta tidak dapat
menolong pemiliknya dari siksa Allah di hari akhirat.
Disamping itu banyak hadis-hadis
rasulullah dengan kwalitas yang berbeda selalu mengkaitkan kesalehan sosial
seseorang dengan kemantapan iman kepada Allah dan hari akhir. Diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Hadis tentang kemampuan seseorang untuk selalu bertutur kata yang baik, atau
lebih baik diam jika tidak mampu melakukannya, adalah :
مَنْ كَانَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَصْمُتْ
(رَوَاهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِم عَنْ اَبِى هُرَيْرَة)
Artinya :
Barang siapa beriman kepada Allah
dan hari akhir, hendaklah ia selalu bertutur kata yang baik atau lebih baik
diam”.(H.R.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
2.
Ketulusan seseorang dalam menghormati tamu adalah cermin imannya.
مَنْ كَانَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ (رَوَاهُ
الْبُخَارِي وَمُسْلِم عَنْ اَبِى هُرَيْرَة)
Artinya :
Barang siapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. ”.(H.R.Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah).
Perilaku yang tercermin dari kedua
hadis tersebut, tercapai apabila seseorang memiliki kemantapan iman kepada
Allah dan hari akhirat.
B.
Tanda-tanda Hari Akhir (kiamat)
Kapan hari kiamat akan tiba memang
rahasia Allah, pengetahuan kita hanya terbatas pada tanda-tanda akan
kedatangannya. Sebagaimana firman Allah berikut ini :
1.
Q.S. an-Nãzi’at (79) ayat : 42-44
Artinya :
(Orang-orang kafir) bertanya
kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya?. Siapakah
kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan
kesudahannya (ketentuan waktunya). (Q.S. an Nãzi’at ayat 42-44)
Orang-orang kafir dan musyrik suka
ragu, tentang kemungkinan manusia dibangkitkan kembali dan kalaupun itu mungkin
kapankah hal itu terjadi. Jawabannya adalah mudah-mudahan dalam waktu dekat.
Artinya waktu hari kiamat tetaplah menjadi rahasia Allah swt.
Prof. Bey Arifin dalam bukunya Hidup
Sesudah Mati (hal.182-196) setelah mengutip beberapa hadis rasulullah
melukiskan tanda-tanda hari Kiamat ada 15 peristiwa yang mendahuluinya. Dari 15
peristiwa itu menurut beliau 3 diantaranya adalah paling penting.
1.
Munculnya Dajjal
Dajjal artinya pembohong yang
kerjanya cuma menyesatkan manusia. Dajjal ada 2 macam. Dajjal kecil dan Dajjal
besar. Dajjal-Dajjal menyebabkan kerusakan-kerusakan dalam masyarakat.
Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh Dajjal kecil itu dinamakan Kiamat
Kecil. Dan Dajjal-Dajjal kecil itu telah lahir dan mungkin dapat kita temukan
disekitar kita. Sedangkan Dajjal besar adalah pembohong besar yang kerjanya
membohongi dan menyesatkan umat manusia dan mereka akan muncul menjelang Kiamat
kubra (kiamat besar) tiba. Coba perhatikan do’a Rasulullah berikut, yang
dikutip oleh Bay Arifin dari kitab Jami’ Shaghir.
اَللهُمَّ
إِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَالْهَدَمِ وَالْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
وَمِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ
وَعَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ شَرِّ الْغِنَى وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْفَقْرِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّال اللهُمَّ اغْسِلْ
عَنِّى خطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِى مِنَ
الْخَطَايَا كَمَا يُنَقِّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَس وَبَاعِدْ بَيْنِى
وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
Artinya :
Ya Allah aku mohon berlindung kepada
Mu dari sifat malas dan umur kelewat tua, dari segala dosa hutang, dari fitnah
kubur dan azab kubur, dari fitnah neraka dan azab neraka, dari bahaya fitnah
kekayaan, aku berlindung dengan Engkau dari fitnah (bahaya) kemiskinan. Dan aku
berlindung kepada Engkau dari fitnah al-Masih Dajjal. Ya Allah bersihkanlah diriku
dari kesalahan-kesalahanku dengan air, dengan salju, dan air mawar, bersihkan
pula jiwaku dari kesalahan seperti bersihnya kain putih dari daki dan jauhkan
aku dari kesalahan-kesalahanku seperti jauhnya jarak antara timur dan barat.
(hadis shahih, diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Nasa’i, dan Ibnu Majah dari
‘Aisyah).
Dalam hadis lain Rasulullah bersabda
: “Tidak terjadi Kiamat, sehingga muncul hampir 30 orang Dajjal, masing-masing
mengakui bahwa ia Rasul Allah.” (H.R.Abu Dawud, Turmuzi, Nasai dan Ibnu Majah
dari Abu Hurairah)
Dalam sejarah Islam Dajjal-Dajjal
yang mengaku nabi palsu itu telah muncul sejak zaman rasulullah. Tercatat ada 3
nabi palsu pada masa rasulullah, yaitu Al-‘Unsy dari Yaman, Musailamah
Al-Kazzab dari Yamamah dan Ibnu Syayyad dari Madinah. Ketiga Dajjal itu dapat
ditumpas pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq. Beberapa puluh
tahun kemudian, muncul lagi di Irak yang mengaku sebagai nabi, namanya Mukhtar
As Tsaqafy namun dia dapat ditumpas dan terbunuh. Namun masih banyak lagi dalam
sejarah yang mungkin tidak tercatat.
Akhirnya di abad ke 20 masehi
tepatnya tahun 1839 masehi lahirlah di Qadyan India seorang yang bernama Mirza
Gulam Ahmad yang dalam masa hidupnya berkhutbah dan mengarang. Pada tahun 1900
ia mendirikan perkumpulan yang dinamai Ahmadiyah. Yang pada akhirnya ia pun
menganggap dirinya nabi dan begitupun pengikutnya menghormatinya sebagai nabi.
Di Indonesia baru-baru ini muncul Lia Aminuddin mengaku sebagai nabi dan rasul
dan kemudian tahun 1997 MUI memfatwakannya sebagai nabi palsu, sesat dan
menyesatkan. Kemudian tahun 2007 muncul juga di Bogor seorang bernama Ahmad
Mushaddiq yang nama aslinya adalah H. Salam mengaku sebagai nabi dan rasul. Dan
kita tidak tahu sudah berapa banyak Dajjal-Dajjal yang lahir ke dunia ini.
2.
Turunnya Isa ibnu Maryam A.S.
Menurut A.Hasan dalam bukunya
Verslag Debat Pembela Islam menerangkan bahwa ada lebih kurang 30 buah hadis
yang menerangkan akan turunnya Isa ibnu Maryam AS. Kedatangannya adalah untuk
membunuh semua babi dan menghancurkan semua salib. Ulama mentakwilkan sebagai
kehancuran dan lenyapnya agama Kristen dan memperkuat agama Islam. Dan
kedatangan Isa anak Maryam itu adalah sesudah munculnya Dajjal.
3.
Turunnya Imam Mahdi
Kepercayaan akan kehadiran Imam
Mahdi pada akhir zaman telah merata dikalangan kaum muslimin. Mahdi artinya
yang mendapat petunjuk. Kata Mahdi tidaklah terdapat dalam Al-Quran.
Kami kemukakan beberapa pendapat
para ulama mengenai Imam Mahdi :
a.
Pendapat
Ibnu Khaldun : “…semua hadis-hadis itu tidak ada yang terlepas dari bantahan,
kecuali sedikit sekali”.
b.
Pendapat
Syaikh Muhammad Darwisy : “Hadis-hadis tentang Mahdi semuanya lemah, tidak
satupun yang dapat jadi pegangan. Janganlah kamu terpedaya oleh omongan orang
yang mengumpulkannya dalam beberapa karangan”.
c.
Pendapat
Sayid Rasyid Ridha : “Masalah Mahdi yang ditunggu-tunggu kedatangannya itu
adalah masalah suatu dasar aliran politik yang diberi pakaian agama”.
Dari tiga pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa keyakinan akan hadirnya Imam Mahdi menjelang hari kiamat
(sebagai salah satu tanda hari kiamat), tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian waktu datangnya hari kiamat tetaplah menjadi rahasia Allah,
yang paling penting kita memperbanyak amal saleh sebagai bekal diakhirat,
karena sebaik-baik bekal adalah taqwa.
C.
Macam-Macam Kiamat
1.
Kiamat Sughra atau Kiamat Kecil
Yaitu berupa kejadian atau musibah
yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir bandang, angin
beliung, gunung meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan,
kekeringan yang kepanjangan, hama tanaman yang merajalela. Keseluruhan rangkaian
kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi aqidah merupakan peringatan dari
Allah. Bagi umat yang beriman hal ini merupakan peringatan dan ujian. Sedangkan
bagi umat yang ingkar/kafir merupakan siksaan atau azab Allah swt.
Allah berfirman dalam surat
al-Baqarah ayat 155-156 :
Artinya :
“Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". (Q.S. al Baqarah ayat
155-156)
Firmannya Allah surat ali-Imran ayat
137:
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum
kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan
(rasul-rasul).”(Q.S. ali Imran ayat 137)
2.
Kiamat Kubra
Yaitu masa kehancuran seluruh alam
semesta secara masal dan berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai
dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai
manusia terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan berikutnya, sebagaimana
dijelaskan dalam al-Quran surat al-Zalzalah ayat 1-5.
Artinya
:
Apabila bumi digoncangkan dengan
goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat
(yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi
begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya
Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Q.S. al Zalzalah
:1-5)
Firmannya
Allah surat al-Qari’ah ayat 1-5 :
Artinya
:
Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu?
Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai
yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Q.S.
al Qari’ah ayat 1-5)
D.
Proses Menuju Fase-fase Kehidupan Akhirat
Pada hari kiamat nanti manusia
mengalami beberapa proses tahapan yang antara lain sebagai berikut:
1.
Yaumul
Barzakh ( يَوْمُ الْبَرْزَخ ) yaitu masa penantian sebelum terjadinya
hari kiamat besar (kiamat kubra)
Firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 100 :
Artinya :
Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan
(Q.S.al-Mukminun : 100)
2.
Yaumul
Ba’ats (Hari kebangitan dari Alam Kubur) يَوْمُ الْبَعْثِ
Firman Allah dalam surat al-Mujadalah ayat 6
Artinya :
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu
diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah
mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya.
Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.(Q.S. al-Mujadalah :6)
3.
Yaumul
Hasyr (Hari Berkumpul di padang Mahsyar). يَوْمُ الْحَشْرِ
Firman Allah dalam surat al-An’am ayat 22
Artinya :
Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka
semuanya kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah
sembahan-sembahan kamu yang dahulu kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?".
(Q.S. al An’am :22)
4.
Yaumul
Hisãb (Hari Perhitungan/Pemeriksaan) يَوْمُ الْحِسَابِ
Firman Allah dalam surat al-Insyiqãq ayat 8
Artinya :
Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (Q.S. al
Insyiqaq :8)
5.
Yaumul
Mîzan (Hari Pertimbangan Amal) يَوْمُ الْمِيْزَانِ
Firman Allah dalam surat al-Anbiya’ : 87
Artinya :
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam
keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. (Q.S.al Anbiya’ : 87)
6.
Yaumul
Jaza (Hari Pembalasan) يَوْمُ الْجَزَاءِ
Firman Allah dalam surat al-Mukmin : 17
Artinya :
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat
cepat hisabnya. (Q.S. al Mukmin : 17)
E.
Surga dan Neraka
1. Surga
Surga itu adalah tempat kehidupan di
akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang hakiki dan abadi sebagai balasan bagi
orang yang bertakwa, beriman dan beramal saleh, yang telah dijanjikan oleh
Allah swt. Surga itu sesuatu yang belum pernah dialami selama di dunia oleh
siapapun dan tidak dibayangkan keadaannya oleh pikiran dan gambaran dalam hati.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis
qudsi sebagai berikut :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ
: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلم : قَالَ اللهُ تَعَالَى: " اَعْدَدْتُ لِعِبَادِى
الصَّالِحِيْنَ ماَلاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ
بَشَرٍ" (رَوَاهُ الْبُخَارى وَ مُسْلِمُ)
Artinya :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a
Rasulullah saw bersabda : Allah Ta’ala berfirman “ Aku telah menyediakan untuk
hambaku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata dan belum pernah
didengar telinga serta belum pernah tergoreskan dalam hati manusia (HR.Bukhari
Muslim)
Surga
dijanjikan Allah untuk orang-orang beriman dan beramal saleh, sebagaimana
firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 25
Artinya :
Dan sampaikanlah berita gembira
kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki
buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: " Inilah yang pernah
diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan
untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya.
(Q.S.
Al Baqarah:25).
Adapun nama-nama surga disebutkan
dalam al-Quran sebagai berikut :
a. Surga ‘Adn
b. Surga Na’îm
c. Surga Ma’wa
d. Surga Firdaus
e. Dãrus-Salãm
f. Surga Dãrul Khulud
g. Dãrul Muqomah
h. Maqam Amîn
2.
Neraka
Neraka adalah sesuatu tempat
kehidupan di akhirat yang merupakan tempat penyiksaan yang sangat hebat dan
dahsyat, yang dijanjikan Allah bagi orang-orang kafir (ingkar kepada Allah
swt), orang-orang musyrik dan orang-orang munafik.
Firman Allah surat al-Baqarah ayat
39 :
Artinya :
Adapun orang-orang yang kafir dan
mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya. (Q.S. al Baqarah : 39)
Firman Allah surat al Bayyinah ayat
6:
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni
ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka
kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Q.S. al Bayyinah
:6)
Adapun nama-nama neraka disebutkan
dalam al-Quran sebagai berikut :
a. Neraka Jahîm
b. Neraka Jahannam
c. Neraka Hawiyah
d. Neraka Huëamah
e. Neraka Saqar
f. Neraka Sa’îr
g. Neraka Laìa
F.
Fungsi Iman Kepada Hari Akhir
1.
Menambah
keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan di akhirat.
2.
Meyakini
bahwa Allah swt akan memberikan balasan kepada hambanya sesuai dengan amal
perbuatannya masing-masing.
3.
Dengan
meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat optimis dalam
menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong kehidupan yang hakiki dan
abadi kelak di akhirat.
4.
Menumbuhkan
sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan khusuk dalam
beribadah
5.
Senantiasa
melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar untuk mencapai ridha Allah swt.
6.
Meyakini
bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun yang buruk
harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt kelak di akhirat.
G.
Kesimpulan
Iman kepada hari akhir adalah salah
satu rukun iman yang utama selain iman kepada Allah swt yang mana didalamnya
adalah tentang hari berakhirnya kehidupan di alam semesta. Sebagai umat muslim
kita harus mempercayai akan adanya hari akhir (hari kiamat). Tanda-tanda Hari Akhir (kiamat) diantaranya, yaitu: Turunnya Imam
Mahdi, Turunnya Isa ibnu Maryam A.S. Munculnya Dajjal dll.
0 komentar:
Posting Komentar